DA VINCI
DALAM beberapa tahun belakangan, kapan nama Leonardo Da Vinci jadi ramai kembali dibicarakan orang? Rasanya tak salah jika saya menyebut sejak buku karya Dan Brown – Da Vinci Code- booming di pasaran. Tambah booming lagi sejak karya Dan Brown itu di visualisasikan dalam bentuk film. Pemeran utamanya Tom Hank sebagai Robert Langdon. Seorang ahli simbology dari Universitas Harvard USA. Tokoh Robert ditemani seorang wanita ahli Kryptology dan penyuka permainan Anagram. Dalam kontek lokal nasional, ya mungkin mirip-mirip karya Kang Abik – Habbbiburahman El Zaerozy dengan Ayat-Ayat Cinta-nya sekarang ini.
Kenapa jadi booming? Karena buku dan film itu mengangkat tema yang kontra dengan doktrin misionaris gereja Vatikan. Tentang proses penyaliban Yesus Kristus! Da Vinci diceritakan punya andil besar dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ia bukan pemeran utamanya. Deskripsi dan visualisasi sosok Da Vinci hanya melalui karya lukisan : Perjamuan Terakhir dan Monalisa!
Leonardo Da Vinci. Kepalanya diloloskan bidan dari rahim sang ibu tahun 1452 dekat kota Florence, Italia. Dan, kepalanya dimasukkan lagi ke liang kubur tahun 1519. Abad demi abad tidak membuat guram reputasinya selaku mungkin salah satu genius paling brilian yang pernah hidup di planet bumi ini.
Dalam buku catatannya, Da Vinci diketahui meninggalkan sketsa banyak penemuan-penemuan modern. Misalnya saja masalah pesawat terbang dan kapal selam. Tapi, catatannya itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas ide seorang Da Vinci.
Ia tidak mewujudkannya. Penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Da Vinci mati. Saat catatan-catatannya diterbitkan, ide-idenya tentang penemuan sudah ditemukan oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri.
Da Vinci juga seorang seniman. Monalisa adalah karya yang dianggap fenomenal. “Wanita paling cantik sedunia”, kata pengamat! Tapi saya sendiri menganggapnya biasa-biasa saja. Sosok wanita paling cantik adalah Andriani Susilawati ( istri saya, ha ha ha…. Wanita dengan perpaduan darah Asia tulen!). sama halnya dengan kiprah Da Vinci di bidang ilmu pengetahuan, sangat sedikit saja karya seninya yang bisa dianggap rampung.
Michael W. Hart –penulis buku 100 tokoh paling berpengaruh- malah mengatakan, Da Vinci adalah sosok yang “panas-panas tahi ayam”. Ia selalu memulai sebuah pekerjaan dengan rasa yang berkobar-kobar, tapi jarang menyelesaikannya. Tipikal yang juga sangat lazim kita temui di zaman kekinian seperti sekarang. Ada berapa banyak orang di sekitar anda yang hanya bisa sekedar melontarkan ide di depan forum tanpa pernah mau mewujudkannya sendiri. Selalu saja ada hambatan yang jadi alasan saat ditodong kelanjutan rencana idenya.
Cuma bedanya harus diakui, Da Vinci memang sosok yang brilian dengan segudang ide cemerlang. Dalam pikiran saya, saking menumpuknya ide-ide cemerlang yang masuk di kepalanya, ia jadi sering berkobar-kobar untuk melaksanakan ide yang masuk. Saat sedang melakukan berusaha mewujudkan, dalam kepalanya,datang lagi ide yang lain sehingga pekerjaan sebelumnya jadi terbengkalai.
(*)
Postingan ini pertama kali diunggah pada 30 April 2008 di blog saya yang lama : noesaja.wordpress.com