Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
Puan

Amankah Seks Anal?

Oleh Bintoro Suryo
Diterbitkan pada: 20 Mei 2008
439 x dilihat
Sebarkan
Ilustrasi, perempuan

AKTIFITAS seksual dalam hubungan suami istri menjadi kebutuhan utama. Di dalamnya ada rasa kenikmatan yang besar dan mampu memuaskan keduanya. Namun bila dilakukan dengan monoton kenikmatan hubungan seks yang dirasakan pasangan suami istripun akan terasa hambar.
Seperti makan dengan lauk pauk daging ayam. Tentunya bila hari-hari makan dengan menu masakan daging ayam maka akan terjadi kebosanan. Maka dari itu variasi sangat diperlukan dalam hubungan suami istri. Hal ini dibenarkan banyak pasangan. Dalam berhubungan seks memang diperlukan variasi.

Tapi apa jadinya kalau variasi seks diartikan termasuk seks anal (melalui anus). Apakah keduanya akan merasakan kenikmatan? Kita harus tahu dulu apakah seks anal itu. Seks anal merupakan suatu hubungan seks dengan cara memasukkan penis ke dalam pasangannya. Hanya saja, tidak seperti vagina. Anus tidak dirancang untuk kegiatan seksual karena bentuknya tidak elastis. Selain itu anal hanya mengandung sedikit pelumas. Sebab itulah seks anal tidak terasa nikmat untuk wanita. Malah bila melakukan seks anal, wanita akan merasakan kesakitan.

”Seks anal tidak aman karena di anal itu banyak kuman. Selain itu seks anal juga bisa membahayakan wanita,” kata Dr Made Tantra Kesuma dari Rumah Sakit Harapan Bunda.

Dr Made mengatakan dalam hubungan seks ada tiga. Seks vaginal, seks anal dan seks oral. ”Seks oralpun sebenarnya sangat beresiko. Apalagi seks anal,” tuturnya.

Jadi boleh dikatakan seks anal merupakan seks yang paling beresiko. Ini lantaran saat terjadi hubungan seks anal akan terjadi luka pada anus. Saat itulah akan menyebabkan inveksi dan tentunya bisa membahayakan wanita.

Anal yang merupakan saluran akhir dari usus menyebabkan liang anus banyak dipenuhi kuman-kuman. Jadi bisa saja terjadi penularan penyakit menular seksual lewat anus. Anus tidak diperuntukan untuk hubungan seksual yang bisa memberikan kenikmatan pada wanita.

Kalaupun ada yang sampai melakukan seks anal antara suami isti. Jangan sampai setelah melakukan hubungan seks melalui anus. Lalu melanjutkan dengan hubungan seks lewat vagina. Ini lantaran bakal terjadi perpindahan kuman-kuman penyakit dari anus ke vagina.

Jangankan hubungan seks lewat anal. Hubungan seks vaginal yang bentuknya elastis juga bisa menimbulkan perlukaan. Khususnya apabila seks vaginal dilakukan secara kasarpun. Luka tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi virus yang terkandung dalam cairan mani seperti virus HIV misalnya.

Guna menghindari luka saat berhubungan seks bisa dipergunakan banyak lubrikan atau cairan lubrikasi buatan untuk pelicin dan menghilangkan rasa sakit pada wanita saat berhubungan seksual. Selain itu bisa juga dengan pemakaian kondom dan tentunya harus melakukan hubungan seks dengan tidak kasar dan terpaksa.

Hubungan seks seyogyanya bisa memberikan kenikmatan pada keduanya. Karena itu kalaupun ada keinginan pasangan (suami), si istri haruslah terbuka pada si pria tentang keberatannya. Pasalnya seks yang baik adalah yang terjadi dalam keadaan tidak terpaksa dan dapat dinikmati berdua.

(*)

Postingan ini pertama kali diunggah pada 20 Mei 2008 di blog lama saya : noesaja.wordpress.com
KAITAN:perempuanpuanSEKS ANAL
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya Wanita Pemimpin
Artikel Selanjutnya Sebelum Berbagi Pahami Dulu Si Dia
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

“Tanpa Jalan Setapak di Poelau Laoet dan Kampoeng Midai”
History
8 November 2025
74 x dilihat
Metamorfosa Lingua Franca; Indonesia
Impresi
29 Oktober 2025
191 x dilihat
“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
118 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
111 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
156 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.4k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Apa Yang Bisa Kita Pelajari Dari Pohon?

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?