Senam V : Bikin Suami Tambah Cinta

SEKIAN kali berhubungan intim suami istri, kebanyakan wanita hanya satu atau dua kali saja merasakan orgasme. Sementara para pria dihadapkan lebih banyak masalah seks seperti tuntutan fungsi organ fital seperti ejakulasi dini ataupun disfungsi ereksi dan lainnya. Artinya betapa rentannya keharmonisan rumah tangga lantaran tidak terpenuhinya kebutuhan biologis yang memuaskan kedua belah pihak, suami dan istri.

Keberhasilan seorang istri mencapai orgasme tak selamanya 100 persen dipengaruhi kemampuan seksual pasangannya. Apakah suami yang mengalami ejakulasi dini, ukuran alat vitalnya kecil, pendek, hingga impotensi. Dengan aktif melakukan senam kesehatan untuk organ intim (Senam V) , seorang wanita bisa mencapai kenikmatan orgasme yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Seperti dialami Rina (35), pegawai swasta. Setelah menikah lima tahun menikah, hubungan intim bersama suami diakui memang tidak sepanas saat pertama kali pernikahan. Selain frekuensinya makin berkurang, pencapaian orgasme juga semakin sulit. Dengan rutin melakukan senam V, Rina mengaku mendapatkan harmonisasi dan kehangatan bersama sang suami. ”Yah memang ada bedanya saat kita tidak melakukan senam V dan tidak, ” ujar Rina ibu dari dua anak ini.

Menurut seorang guru senam V, Yuli, Senam tersebut diyakini bisa mengembalikan kelenturan vagina, menguatkan otot panggul serta memulihkan tubuh.Gerakan senam untuk berbagai keperluan gangguan yang berkaitan dengan vagina bisa dilakukan. senam melatih kemampuan perempuan dalam menggerakkan otot-otot alat reproduksinya. Hasilnya, titik peka tak hanya di luar, tetapi juga di dalam.

Para istri bisa mencapai kepuasan bersama karena mampu menggiring organ penting suami sampai menyentuh ke titik peka bagian dalam. Metode ini tak hanya diperuntukkan bagi istri, melainkan untuk mencapai kenikmatan bersama pasangan.

“Harapannya, agar sifat dan fungsi hubungan suami istri tak sebatas reproduksi atau formalitas kewajiban semata, tetapi juga rekreatif,” ujar Yuli.

Kelebihan lain metode yang diajarkan Yuli adalah pelatihan otot-otot vagina yang diarahkan untuk bisá menyedot, meniup, dan memutar. Pola pemutaran ini diyakini secara tidak langsung menjadikan vagina aktif meregang, mengencang seperti halnya pada teknik gurah.

Lebih lanjut, katanya, senam vmembuat vagina menjadi sehat dan bersih dari keputihan. Teknik menyedot, seperti yang telah akrab dilakukan pada senam kegel, bisa menjadikan vagina empot-empotan secara alami. Hal inilah yang membuat istri terus bergairah melakukan hubungan, sehingga, tak ada kata “tidak” atau “malas” bila diajak berhubungan intim oleh suami.

Bila seorang wanita telah menguasai teknik dan metodenya secara benar dan tepat, niscaya dapat leluasa mengatur dan menggerakkan otot-otot di dalam alat vitalnya.

Selain mampu memulihkan hubungan pasangan suami istri yang mulai dingin, secara empiris senam v juga bisa menghilangkan keputihan, infeksi kandung kemih, over liquid, dan kanker indung telur. Dengan mengikuti pelatihan senam v secara kontinyu, wanita setengah baya pun bisa menunda masa menopause.

“Dari pengalaman, wanita menopause bisa dikembalikan fungsi organ kewanitaannya sehingga bisa kembali melakukan hubungan seksual seperti sebelum memasuki masa menopause. Untuk keperluan itu tentu dibutuhan ketekunan dan waktu latihan yang agak lama,” tuturnya.

Mengembalikan kelenturan vagina, menguatkan otot dasar panggul, dan memulihkan kondisi tubuh.
Pertama, jangan biarkan vagina dalam kondisi lembab. Untuk itu pilihlah celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat.

Hindari celana dalam, celana panjang, celana stretch (ketat regang) pembentuk tubuh, celana olahraga, atau celana senam berpenutup kaki (nylon pantihose, panty girdles) yang berbahan nilon atau bahan sintetis lainnya. Hindari pula jins yang terlalu ketat di bagian selangkangan karena akan membuat suasana di sekitar organ intim menjadi panas dan lembab. Kondisi itu ideal bagi tumbuhnya kuman dan jamur.

Gantilah celana dalam minimal dua kali sehari, setiap mandi pagi dan sore. Ganti pula segera bila celana dalam mulai terasa lembab dan basah. Bilaslah celana dalam dengan baik setelah dicuci, sehingga tak tertinggal sisa-sisa deterjen. Celana dalam baru harus dicuci dahulu sebelum dipakai untuk mencegah zat kimia tekstil menimbulkan radang dan gatal.

Juga penting untuk menjaga berat badan seimbang. Bila terlalu gemuk, paha dan lipat paha yang terlalu ketat pun menciptakan suasana lembab bagi vagina. Jangan pula melakukan tukar-menukar celana dalam dengan orang lain, termasuk saudara sendiri.

Kedua, saat membersihkan organ intim, basuh dengan air bersih dari arah depan ke belakang. Cara sebaliknya justru bisa memindahkan bakteri dari anus ke vagina hingga menimbulkan rasa gatal. Saat di toilet umum, hindari memakai air di bak atau ember.

Bila melakukan perjalanan jauh dan terpaksa menggunakan toilet umum, ada baiknya siapkan air rebusan daun sirih dalam botol. Simpan bahan itu di kulkas sehari sebelum perjalanan. Bila memakai minyak esensial, simpanlah dalam botol gelap, agar tidak rusak bila terpapar sinar Matahari.

Menurut penelitian, air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur Candida. Sedangkan air yang mengalir dari keran di toilet umum menyimpan 10 – 20% jamur pemicu rasa gatal bahkan keputihan. Langkah terbaik dan aman, gunakan air kemasan untuk membasuh.

Ilustrasi

Hindari duduk di toilet umum, meskipun bentuknya kakus duduk. Keringkan bagian intim baik-baik dengan handuk atau tisu toilet yang bersih, lembut, tak berwarna, tak beraroma yang bisa memicu alergi, dan tak mudah sobek untuk menghindari serpihan tisu tertinggal pada organ intim yang bisa memicu alergi.

Bila vulva meradang hebat, keringkan dengan pengering rambut yang disetel dingin dengan jarak lebih dari 30 cm. Jika bulu kelamin tumbuh berlebihan, sehingga menyulitkan pengeringan daerah intim, sebaiknya dicukur saja.

Ketiga, hindari douching alias menggunakan cairan khusus pembersih vagina saat membasuh organ intim. Jauhi juga pemakaian produk feminine hygiene yang justru jadi pemicu radang.

Misalnya, panty liners, pengharum, pelumas, minyak, atau bedak. Gunakan panty liners hanya di hari-hari terakhir haid.

Ketika mendapat haid, pilihlah pembalut berdaya serap tinggi, lembut tanpa parfum.

Wewangian pembalut berbahan kimia tertentu justru membuat vagina gatal dan meradang, terutama bagi yang berkulit peka. Saran ketiga ini tentu tidak berlaku untuk sejumlah wanita menopause, yang atas anjuran dokter memerlukan pelembab, pembersih, atau jelly vagina.

(*)

Postingan ini pertama kali diunggah pada 28 Mei 2008 di blog lama saya : noesaja.wordpress.com

About Author /

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search

Silahkan bagikan konten ini.