Kembali Kerja Usai Cuti Melahirkan

TANPA terasa cuti melahirkan selama 3 bulan telah berlalu. Waktu terus berjalan, kesibukan kerja sebagai wanita karir pun segera datang. Memasuki dunia kerja kembali usai cuti melahirkan menjadi bagian dari kerja profesional yang memang harus dijalani dengan optimal. Mereka yang menghadapinya perlu beberapa persiapan. Tidak hanya persiapan untuk beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan saja. Tetapi adaptasi dengan hadirnya si kecil yang juga menuntut perhatian ibunya.

”Waktu saya kembali kerja setelah cuti melahirkan ya terasa agak merepotkan. Soalnya saat kerja dan harus meninggalkan bayi untuk kerja saat itu pikiran saya masih ke bayi. Bayinya masih kecil dan butuh perhatian ekstra,” ujar Esther, pegawai di sebuah perusahaan asing di Batam.

Bila pada cuti biasa persiapannya hanya beradaptasi dengan dunia pekerjaan saja. Berbeda dengan kembali kerja setelah cuti melahirkan. Bukan hanya mempersiapan menghadapi dunia kerja saja, namun juga sederet pekerjaan rumah sebagai ibu muda yang baru memiliki bayi. Kendati demikian saat menjalaninya baik sebagai seorang ibu muda ataupun wanita karir haruslah seimbang.

Hal pertama yang perlu dicarikan solusinya saat kembali kerja usai cuti melahirkan adalah dengan siapakah si kecil saat ibunya pergi meninggalkannya untuk bekerja. Untuk masalah ini salah satu solusinya adalah dengan menggunakan jasa perawat bayi. ”Untuk baby sister saya menyiapkannya bukan pas benar-benar kembali mau kembali kerja setelah cuti melahirkan, tapi sebelum melahirkan saya sudah mencari baby sister,” ujarnya.

Itu dimaksudkan agar saat melahirkan dan memiliki bayi, ada baby sister yang membantu merawat bayi. ”’Saat saya kembali kerja dan harus meninggalkan bayi saya bersama baby sister juga tidak terlalu kawatir, soalnya kita sudah tahu bagaimana kerja si baby sister itu,” ujar Esther.

Wanita yang bekerja namun tidak memiliki seorang perawat bayi, biasanya meminta bantuan pada saudara atau neneknya untuk ikut andil menjaga bayi di rumah. Hal yang juga dipersiapkan saat kembali kerja usai cuti melahirkan adalah kebutuhan air susu ibu (ASI) untuk si bayi.

Umumnya, mereka yang tidak bisa pulang pada jam istirahat untuk memberikan asi pada bayinya, biasanya memilih memeras asi dan menyimpannya dalam botol sebelum pergi bekerja sebagai solusinya. Dengan demikian asupan asi buat si kecil tetap terjaga meski ibunya sibuk bekerja.

Ada juga yang memanfaatkan waktu jam istirahat kantor. Waktu istirahat sekitar 1 jam biasanya bisa dimanfaatkan bagi wanita karir untuk pulang ke rumah dan memberikan asi pada buah hatinya. Seperti dilakukan Shinta, pegawai di perusahaan industri di muka kuning.

”Kebetulan tempat kerja saya tidak jauh dari rumah, kalau di tempuh pakai mobil hanya sekitar 10 menit. Jadi sehari-hari kalau saat saya kerja, saya selalu menyempatkan diri untuk pulang sebentar saat jam istirahat agar bisa menyusui anak saya,” ujar Shinta, seorang pegawai di perusahaan industri muka kuning.

Masalah asupan ASI tuntas, maka tinggal persoalan bayi yang harus ditinggal di rumah bersama perawat bayi. Esther mengaku, ada perawat bayi di rumah bersama si kecil bukan berarti bisa tenang meninggalkan bayi di rumah. Menurutnya, hal yang juga dipersiapkan adalah membuat jadwal sehari-hari untuk dilaksanakan perawat bayi. ”Kita bikin jadwal minum susu dan tugas lainnya,” ujarnya.

Setelah cuti melahirkan biasanya tubuh jadi bertambah gemuk. Sehingga mau tidak mau wanita karir yang kembali kerja usai cuti melahirkan perlu membeli beberapa potong baju untuk dipakai kerja.

Lantas bagaimana adaptasi dengan lingkungan pekerjaan. Untuk yang satu ini solusinya bisa menelpon teman satu pekerjaan atau main ke kantor sebelum masuk bekerja. ”Kalau saya satu minggu sebelum bekerja, saya telpon teman sekantor, khususnya teman yang selama ini menggantikan saya. Saya tanyakan apa saja yang saat ini sedang dilakukan. Sehingga begitu masuk kerja, saya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tidak bingung saat masuk kembali kerja,” ujarnya.

Tips Memasuki Kembali Dunia Kerja

-Sebaiknya cuti yang diambil lebih banyak waktunya setelah melahirkan dibandingkan cuti sebelum melahirkan.

-Ex, dua pekan cuti sebelum melahirkan, dan sisanya cuti setelah melahirkan

-Cuti panjang setelah melahirkan, akan membuat wanita yang memiliki bayi akan berada lebih lama dengan bayinya di rumah.

-Cari perawat bayi jauh-jauh hari dan jangan mendadak begitu kembali kerja usai cuti melahirkan

-Bila tidak bisa pulang untuk memberi asi saat jam istirahat, beli pemeras asi

-Peras asi sebelum pergi bekerja dan masukan ke dalam botol lalu simpan di pendingin

-Belilah pakaian yang sesuai dengan ukuran badan setelah melahirkan. Pakaian kerja yang tidak cukup lagi bisa disimpan dan pakai kembali setelah ukuran badan kembali normal

-Untuk mengetahui situasi lingkungan pekerjaan terkini bisa saja bermain ke kantor sambil lalu

-Boleh juga telepon teman-teman se kantor untuk mengetahui situasi kantor

-Agar tahu pekerjaan yang dihadapi begitu masuk kantor, cobalah telpon teman kantor yang menggantikan kita saat kita cuti melahirkan

-Tanyakan pekerjaan yang sedang dikerjakannya, sehingga begitu masuk kerja kita langsung tahu apa yang harus dikerjakan.

(*)

Postingan ini pertama kali diunggah pada 8 Juli 2008 di blog lama saya : noesaja.wordpress.com
andri susi

About Author /

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search