Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
Impresi

Lagi Gress Buat Tren (LGBT)

Oleh Bintoro Suryo
Diterbitkan pada: 15 Februari 2016
645 x dilihat
Sebarkan

MERASA jijik itu manusiawi, kok. Itu rasa yang muncul natural. Sama seperti rasa sedih, bahagia atau takut. Manusia lahir dengan rasa-rasa begitu. Itu hak dasar manusia yang bisa muncul secara alami.

Lantas, jika ada yang melarang, mencerca atau bahkan menghujat karena memiliki rasa jijik terhadap sesuatu hal karena alasan hak asasi dan kesetaraan, gimana?

Merasa jijik juga hak asasi, kok hehe.

—————
MISALNYA, gini. Banyak orang yang merasa geli dan bahkan jijik dengan tikus. Bukan tanpa sebab, lho. Ada alasan-alasan mereka memiliki rasa begitu.

Sementara beberapa kelompok orang lainnya justru menganggap biasa-biasa saja dengan hewan pengerat itu. Mereka mulai mengkampanyekan tentang kesetaraan perlakuan terhadap tikus agar bisa diterima lebih luas.

Kelompok yang jijik menyampaikannya secara terbuka bahwa mereka jijik dengan tikus. Kemudian, kelompok yang menganggap tikus biasa-biasa saja protes.  Kenapa tidak bisa misalnya memperlakukan tikus sama seperti kelinci?

Atau, memperlakukannya seperti kucing yang dielus dan disayang-sayang? Kenapa harus dibedakan rasanya?

Toh sama-sama hewan ciptaan Tuhan. Memangnya tikus bisa memilih untuk tidak diciptakan sebagai tikus?

Kemudian, atas nama perjuangan hak asasi, kelompok kedua mencerca kelompok pertama yang jijik terhadap tikus. Misalnya dengan menyebut mereka sebagai Bigot, kampungan dan ngga modern!

Tapi, ini kan soal rasa. Tentang hak merasa. Merasa juga hak asasi, kan?

————————
LAGI Gress Buat Tren (LGBT). Kita sering disorong-sorong dan bahkan separuh dipaksa dengan kata-kata untuk mengamini begitu saja tren yang sedang gress dan dengan sengaja dimunculkan. Misalnya soal kesetaraan tikus itu, hehe

Apakah jika tidak ada kampanye kesetaraan itu, tikus tidak diberi ruang hidup oleh kelompok manusia yang jijik? Rasanya tidak, kan. Banyak kok tikus di mana-mana.

Tikus baru akan dimusuhi atau bahkan dibasmi jika sudah mengacak-acak dapur kita, mengerat habis barang rumah tangga, mencuri stok bahan makanan atau jadi hama di sawah-sawah.

Kenapa? selain menyebalkan, keberadaan mereka di sekitar manusia juga merugikan dan rentan menimbulkan penyakit.

Mau menganggap tikus sama dengan hewan lain tanpa mempertimbangkan mudaratnya?  Silahkan saja. Tapi, seyogyanya juga menghormati hak banyak manusia yang menolak keberadaan tikus di sekitar mereka karena alasan-alasan tadi. (*)

Foto : Lukisan ‘Clown’ karya Pawel Kuczynski
Postingan ini pertama kali diunggah pada 15 Februari 2016 di blog lama saya : noesaja.wordpress.com
KAITAN:lgbttren
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya VIDEO : Jangan Takut Gelap (Behind The Scene)
Artikel Selanjutnya VIDEO : Turun ke Kota
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

“Tanpa Jalan Setapak di Poelau Laoet dan Kampoeng Midai”
History
8 November 2025
74 x dilihat
Metamorfosa Lingua Franca; Indonesia
Impresi
29 Oktober 2025
191 x dilihat
“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
120 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
112 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
156 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.4k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Apa Yang Bisa Kita Pelajari Dari Pohon?

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?