Tahu Nggak, Kita Sedang Bicara Soal Revolusi?
TAHU nggak, kita sedang bicara soal revolusi? Tapi, rasanya itu seperti kentut yang tidak berbunyi. Terasa baunya. Tapi tidak kelihatan wujudnya.
Coba lihat di pasar-pasar itu. Atau di tempat-tempat umum. Katanya kita bangsa timur yang beradab. Tapi soal etika, kok kalah dengan bule untuk mau mengalah demi kelancaran bersama.
Atau, kenapa berat untuk sekedar mengucapkan kata : EXCUSE ME? Rasa ketidakpedulian kok makin menjadi-jadi?
Di jalan-jalan, kita juga makin sulit memilah kendaraan-kendaraan yang lalu lalang memenuhi jalanan dengan gagahnya. Apa dibeli dari hasil keringat sendiri atau hasil korupsi?
Rasanya, semua makin sama saja, ya?
——————-
KATANYA kita bangsa timur beradab. Tapi kenapa makin banyak yang lupa dengan nilai-nilai kemanusiaannya?
Lihat pedagang es teh di Monas itu. Yang menyajikan minuman pelepas dahaga di siang hari dari air comberan untuk sesama saudara sebangsanya? Rasa kemanusiaan seperti apa yang ada di dalam otak kepalanya?
Katanya, kita bangsa timur yang memiliki empati, kebersamaan dan semangat gotong royong yang tinggi. Tapi sudah setahun terakhir, sampah-sampah rumah tangga para tetangga makin bertumpuk tinggi dan menghambat aliran air di drainase depan rumah kami.
Sssssttt, Tahu nggak, Padahal kita ini sedang bicara soal revolusi? (*)
Video : Tracy Chapman menyanyikan lagu Talkin’ Bout A Revolution dengan maksud yg berbeda.
Foto : Lukisan karya Pawel Kuczynski
Postingan ini pertama kali diunggah pada 18 Maret 2016 di blog lama saya : noesaja.wordpress.com