SD Inpres Pak Harto di Nobel Ekonomi 2019
TIGA ekonom pemenang nobel ekonomi barusan dirilis tahun ini. Seperti yang saya kutip dari akun @strategi_bisnis dan @NoblePrize di twitter. Dua di antaranya, yang paling kiri dan tengah adalah suami istri. Ekonom top dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Namanya Abhijit Banerjee – warga India dan Esther Duflo, seorang Perancis-Amerika. Penelitian mereka adalah tentang SD Inpres di Indonesia!
Paper mereka tentang SD Inpres dulu, mengguncang dunia ekonomi pembangunan.

Ini link paper yang ditulis mereka berdua.
Katanya, Esther Duflo ini dianggap superstar baru dalam riset ekonomi pembangunan.
Kenapa?
Karena dia fokus pakai field experiment yang masif. Apa itu field experiment (eksperimen lapangan)? Orang ekonomi mungkin yang lebih paham. 😬
Paper dia yg fenomenal adalah tentang SD Inpres di Indonesia. Pengaruh SD Inpres pada pengentasan kemiskinan.
Riset disertasi Esther Duflo tentang dampak pendirian ribuan SD Inpres di Indonesia terhadap peningkatan kemakmuran; dianggap sebagai karya yang monumental.
Sebab dalam riset itu, Duflo dianggap memulai mazhab baru dalam ilmu ekonomi pembangunan. Yakni harus selalu berbasis field experiment yang massif.
Ini link paper lain yang saya kutip dari akun @strategi_bisnis dan ditulis oleh Esther Dufflo.
Melalui riset tsb, Dufflo dianggap sebagai pioneer dalam ilmu eksperimen lapangan (field experiment) untuk memahami sebuah teori ekonomi.
Katanya, riset Esther Dufflo tentang SD Inpres di Indonesia menunjukkan pendirian ribuan SD tsb berdampak dramatis terhadap peningkatan pendapatan rakyat Indonesia.
Sementara Abhijit Banerjee adalah juga ekonom MIT yg sering melakukan riset di Indonesia. Dia jadi orang India pertama yg dapat hadiah nobel ekonomi.
OH YA. Untuk diketahui, kebijakan SD Inpres yang diteliti mereka berdua itu adalah buah tangan dari pak Widjodjo Nitisastro. Seorang ekonom hebat Indonesia di era 70 dan 80-an. Zaman pemerintahan pak Harto.

Dan, saya adalah salah satu dari jutaan anak Indonesia yang pernah bersekolah di SD-SD Inpres itu.
Ikut bangga.
(*)
Sumber : Akun Twitter @NoblePrize dan @Strategi_bisnis Tulisan ini pertama kali terbit di akun media sosial Bintoro Suryo, 15 Oktober 2019 Photo cover : © Repro, Dok. Museum Purna Bhakti Pertiwi - Untold Story' Pak Harto