Cinta Pertama Ayah adalah untuk Anak Pertamanya (Documentary)

MENDADAK saya kepikiran kalimat ini saat bapak meninggal tahun lalu. Apakah disegerakan untuk dikebumikan, atau ada yang perlu ditunggu?

“Tunggu mas saya. Beliau sedang dalam perjalanan dari Surabaya kemari. Insha Allah besok pagi berangkat subuh dan sampai sekitar pukul 07.30 WIB.”

Cinta seorang bapak pertama kali adalah pada anak pertamanya, dan itu adalah mas saya. Beliau sulung dari lima bersaudara di keluarga kami. Saya, walaupun hampir separuh usia dihabiskan untuk menemani masa tua bapak kami, hanyalah anak kedua.

Kebahagiaan pertama bapak dalam berkeluarga adalah saat mas saya lahir. Cinta pertama yang ditumpahkannya adalah padanya. Rasanya, tidak berlebihan jika ‘kepergiannya ke alam keabadian’ juga diantarkan oleh mas saya. Dan oleh kami semua bersaudara.


Saya banyak belajar nilai-nilai hidup dari bapak, sepanjang umur yang hampir sampai setengah abad ini. Saya gak menganggapnya sebagai kebenaran mutlak, tapi jadi nilai kebaikan, kemudian saya tularkan ke anak-anak.

Anak pertama saya, Yodha, jadi cinta pertama saya sebagai seorang bapak. Pertama kali saya mengenal rasanya bahagia menjadi ayah. Punya rasa cinta terhadap anak. Yang membuat saya banyak berubah.

Saya mengumpulkan potongan dokumentasi-dokumentasinya, mencoba menyatukannya jadi sebuah cerita, sebuah pesan untuknya. Kelak, saat dewasa.

“Cinta Babah pertama kali untuk Yodha”

(*)

Courtesy audio : © Piyu – Harmoni (piano version)

Makasih mas Piyu, pinjam lagunya 🙏

Bintoro Suryo

About Author /

Admin

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search