Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
Cerita

Roemah Pohon yang (seperti) Tersembunyi

Oleh Bintoro Suryo
Diterbitkan pada: 22 Mei 2023
715 x dilihat
Sebarkan

KAMPUNG Panglong, saat ini masuk dalam wilayah kelurahan Batu Besar. Penduduk awal yang mendiaminya kebanyakan orang Bugis Selayar. Tapi sekarang sudah lebih heterogen karena arus urbanisasi yang tinggi, sejak pulau Batam memiliki magnet besar secara ekonomi.


TAHUN 2013, imajinasi sang pemilik Roemah Pohon, Mahfud, terwujud. Ia merealisasikan keinginannya untuk bisa berada di alam terbuka dengan rumah yang dibangun di atas pohon, dekat kediaman di kawasan kampung tua itu. Awalnya sebagai tempat membaca buku, salah satu kesenangannya sejak kecil. Kemudian, ia mulai mengisinya dengan barang-barang antik. Seperti mesin tik dan beberapa lainnya.

Tahun 2017, ada beberapa kegiatan yang dilakukan di sini, termasuk mengupayakan tanaman-tanaman hidroponik. Kemudian berkembang lagi menjadi sebuah kafe ruang terbuka karena banyak yang tertarik mengunjungi.


ADA beberapa pondok kayu di atas pohon. Cukup besar untuk bersantai dengan suasana tenang bersama sentuhan alam. Orang-orang yang mengenal tempat ini menyebutnya Roemah Pohon.

Awalnya Roemah Pohon di sini, dibuat oleh si pemilik untuk memenuhi kesenangannya membaca buku dengan nuansa alam. Ada banyak deretan buku dalam rak.

“Kebanyakan novel sih”, kata Mahfud, sang pemilik Roemah Pohon itu.

Foto : © Yura K Nusantara

Karena banyak yang tertarik, lokasi itu makin banyak didatangi orang. Terutama mereka yang menyukai nuansa alam yang tenang.

Foto : © Yura K. Nusantara

Di bawah pohon yang rindang itu sekarang, ada beberapa meja dan kursi yang terbuat dari batang pohon yang sudah tidak terpakai. Roemah Pohon itu sekarang, juga berkembang jadi kafe dengan konsep unik. Ada perpustakaan kecil yang disediakan untuk mereka yang gemar membaca.

Foto : © Yura K. Nusantara

Dibilang unik bukan hanya karena konsep dan asesoris yang ada. Tapi juga lokasinya. Jauh dari keramaian, di kampung Panglong, Batu Besar. Bagi yang baru berkunjung pertama kali, mungkin agak kesulitan menemukan lokasinya. Tidak ada plang papan nama di pinggir jalan sebagai penunjuk. Lokasinya seperti tersembunyi. Berada di belakang kantor lurah Batu Besar dan deretan rumah warga lain.

“Sebenarnya tidak sengaja jadi tersembunyi. Dulunya terbuka, kemudian karena penduduk makin banyak, mendirikan rumah di sekitarnya, lokasi ini jadi seperti tersembunyi”, kata Puji, adik sang pemilik Roemah Pohon.

Mereka yang datang ke sini, selain karena ingin menikmati suasananya, juga bisa menikmati berbagai tawaran menu, sambil menikmati semilir angin yang segar.

Kami sekeluarga mengunjunginya kemarin. Sang pemilik, Mahfud, ternyata adik kelas saya saat bersekolah di SD 002 Batu Besar, dulu. Ia jebolan ilmu broadcasting di sebuah kampus di Bandung.

Foto : © Yura K Nusantara

Ada tiga rumah pohon di tiga pohon akasia yang besar di sini Tiap rumah pohon mempunyai ciri khas masing-masing. Ukuran masing-masing juga berbeda. Ada rumah pohon yang berisi peralatan dapur, mulai kompor, piring melamin yang tradisional hingga beberapa mini teko stainless.

Foto : © Yodha K. Nusantara

“Bukanya tiap hari setelah magrib hingga pukul 00.00 Wib, cuma hari Sabtu dan Minggu kami buka lebih awal, mulai pukul 14.00 WIB”, kata Mahfud, sang pemilik.

Foto : © Yura K. Nusantara

Makin malam, ternyata makin banyak pengunjung datang. Kebanyakan anak-anak muda yang ingin mendapati suasana berbeda di balik gemerlapnya Batam.

(*)

 

KAITAN:ALAMBATAMKafekulinerRoemah Pohon
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya Rempang; “Masa Lalu, Masa Depan”
Artikel Selanjutnya Angin Kencang dan Gelombang Tinggi yang Membuat Gusar
2 Komentar 2 Komentar
  • Ping-balik: Kampung Panglong & Roemah Pohon yang (seperti) Tersembunyi - Informasi dari Sumber Terpercaya
  • Ping-balik: Angin Kencang dan Gelombang Tinggi yang Membuat Gusar - BatamBuzz

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
42 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
71 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
110 x dilihat
Siantan: Di Kampung Melayu dan Orang Cina
History
20 September 2025
127 x dilihat
“Kampung-Kampung di Djemadja”
History
14 September 2025
141 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.3k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
1.9k x dilihat

Nyekar : Idul Fitri 1438 Hijriah

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?