Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
Keluarga

Pagi Hari di Tangga Seribu Habibie Batam

Oleh Andri Susi
Diterbitkan pada: 12 Februari 2023
886 x dilihat
Sebarkan

ADA bekas helipad di atas bukit ini. Orang menyebut kawasan ini sebagai lokasi tangga Seribu BJ Habibie.


Merupakan salah satu kawasan awal yang dibangun di Batam saat masa-masa permulaan pengembangan pulau industri ini puluhan tahun silam.

Lokasi yang terletak di perbukitan ini, kemudian seperti dilupakan dari rencana pengembangan lanjutan pulau Batam. Padahal, infrastruktur jalannya telah dibangun. Membelah sisi-sisi perbukitan Dangas atau bukit Harimau, sebutan lain yang dikenal orang. Banyak bangunan yang ditinggalkan begitu saja. Ada beberapa resort dan juga villa.

Dua di antaranya disebut milik keluarga almarhum BJ Habibie, sang pengembang pulau Batam tersebut.

“Yang di sebelah bawah itu kabarnya punya adik pak Habibie, Bu Sri (Soedarsono, adik Alm BJ Habibie, pen). Villa pak Habibie yang di pulau kecil itu, pulau Putera namanya”, kata seorang warga yang kini mengelola kawasan yang disebut Tangga Seribu ini, kini.

Kami sekeluarga mengunjungi kawasan ini pagi-pagi sekali. Sengaja ingin mencari suasana yang sepi, hanya bersama keluarga.

Deretan tangga-tangga yang kemudian kami susuri, mengitari area bukit Dangas di wilayah Sekupang ini, menjadi saksi kiprah salah satu putera terbaik bangsa, BJ Habibie dalam membangun pulau Batam yang semula hanya pulau sepi di ujung negeri.

BJ Habibie diketahui mendapat mandat mengelola pulau Batam sejak tahun 1978 hingga 1998, saat ia dilantik sebagai presiden ketiga RI menggantikan presiden sebelumnya, HM Soeharto.

Deretan anak tangga setapak yang kini disebut sebagai tangga seribu itu, dulu sering digunakannya untuk berolahraga di saat senggang di pulau ini. Tangga-tangga yang mengitari bukit Dangas tersebut, dibangun pada dekade 1980-an.

Nama Tangga Seribu sendiri berasal dari jumlah anak tangga dari lokasi di ketinggian menuju Pantai Dangas di bagian bawah.

Bersiaplah untuk mengatur nafas dan stamina ketika menuruni serta menaiki anak tangga ini!

Seribu maksudnya dihitung secara keseluruhan, jadi tidak cuma tangga yang turun ke pantai saja, Ada lagi tangga di tempat lainnya di kawasan ini, sehingga kalau dijumlahkan, kurang lebih ada 1000 anak tangga.

Dari lokasi d sekitar pantai di lokasi ini, akan terlihat sebuah pulau kecil bernama pulau Putera.

Ya, pulau itu tadi yang disebutkan sang penjaga sebagai pulau tempat kediaman BJ Habibie saat berada di Batam. Hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari daratan pulau utama, Batam.

Dari pulau Putera, kita bisa melihat gedung-gedung pencakar langit yang berada di Singapura dengan lebih dekat. Pulau putera terletak berhadap-hadapan langsung dengan negeri Jiran tersebut.

(*)

Videography : Yodha K. Nusantara, Bintoro Suryo

Browse by Category

  • Cerita
  • Fiksi
  • History
  • Humaniora
  • Impresi
  • Inspirasi
  • Kanal Teman
  • Keluarga
  • Lingkungan
  • NulisRingkas
  • Otak Lelaki
  • Potret
  • Puan
  • Varia
KAITAN:BATAMBj HabibieTangga seribu
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya Pasukan di Atas Bukit Klara (Photo)
Artikel Selanjutnya Kota Tua di Pulau Kecil (Documentary)
2 Komentar 2 Komentar
  • Ping-balik: Kilas Sejarah Bandara Hang Nadim; “Dari Tanjung Uncang, Berharap Lufthansa” – Bintoro Suryo
  • Ping-balik: Kilas Sejarah Bandara Hang Nadim; “Dari Tanjung Uncang, Berharap Lufthansa” - GoWest.ID

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

Metamorfosa Lingua Franca; Indonesia
Impresi
29 Oktober 2025
65 x dilihat
“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
84 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
86 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
130 x dilihat
Siantan: Di Kampung Melayu dan Orang Cina
History
20 September 2025
151 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.3k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Nyekar : Idul Fitri 1438 Hijriah

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?