Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
History

Sosialisasi Pemilu 1955 di Kepulauan Batam

Oleh Bintoro Suryo
Diterbitkan pada: 19 Juli 2025
162 x dilihat
Sebarkan

Selain Capitol Theatre di pulau Buluh, satu gedung Bioskop lain yang sering menjadi rujukan masyarakat Batam, berdiri di pulau Sambu.

…

Pada tanggal 11 dan 12 Februari 1954 di Belakang Padang, di gedung S P. I. B. (Serikat Pemuda Indonesia Batam) dengan rata-rata mendapatkan kundjungan 900 orang sehari. Di pulau Buluh pada tanggal 17 dan 18 Februari 1954 di gedung Capitol Theatre dengan pengundjung 2500 orang. (Mimbar Penerangan Tahun ke V no. 6 edisi Djuni 1954)


PESTA demokrasi Pemilihan Umum pertama di Indonesia yang dilaksanakan tahun 1955 silam, menjadi tonggak awal penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.

Sosialisasinya dilakukan melalui berbagai cara. Mulai penyebaran informasi melalui media massa seperti RRI (Radio Republik Indonesia), penyelenggaraan even pameran hingga menggelar pertunjukan film secara massal di berbagai wilayah hingga ke pelosok.

Di wilayah perbatasan negara seperti di kepulauan Batam, sosialisasi mulai dilakukan setahun sebelumnya. Walau menghadapi medan wilayah yang sulit bahkan mengarungi lautan, para juru penerangan pemerintah saat itu, tetap berusaha menyampaikan kabar, jadwal dan cara pelaksanaannya kepada masyarakat.

Batam saat itu merupakan bagian dari wilayah kawedanan Tanjungpinang Utara yang meliputi seluruh Bintan bagian utara dan Kepulauan Batam. Batas wilayah dan sistem pemerintahannya mewarisi peninggalan zaman kolonial Belanda. Sementara wilayah Kepulauan Riau secara umum termasuk Riau daratan masih masuk dalam propinsi Sumatera Tengah.

Catatan seorang juruwarta dari majalah Mimbar Penerangan, Bert Azroel, perjalanan para juru penerang dimulai pada bulan Februari 1954. Dimulai dari ibukota karesidenan Riau di Tanjungpinang, Azroel yang tergabung dalam rombongan pameran ‘Indonesia Bangun’ memulai perjalanan darat dari Tanjungpinang menuju ibukota kawedanan di Tanjung Uban.

Perjalanan tidak bisa disebut mudah karena melalui jalur darat yang masih sulit saat itu.

Usai menggelar pameran selama tiga hari di ibukota kawedanan Tanjungpinang Utara itu, rombongan bergerak ke pulau Belakang Padang menggunakan jalur laut. Mereka kembali menggelar kegiatan pameran di gedung S P. I. B. (Serikat Pemuda Indonesia Batam). Catatan Azroel, kegiatan sosialisasi mereka dikunjungi sekitar 900 orang sehari.

Mimbar Penerangan tahun V no. 6 edisi Djuni 1954

Ada beberapa pulau lagi yang menjadi pusat keramaian warga kepulauan Batam yang mereka kunjungi saat itu. Seperti pulau Terong dan pulau Buluh. Yang menarik, di pulau Buluh, para juru penerang dari Djawatan Penerangan (Djapen) Kepulauan Riau juga memutar film di Bioskop megah yang pernah berdiri di sana, Capitol Theatre.

Aktifitas hiburan warga Batam masa itu, memang sempat dimeriahkan dengan kehadiran beberapa gedung bioskop. Selain Capitol Theatre di pulau Buluh, satu gedung Bioskop lain yang sering menjadi rujukan masyarakat Batam, berdiri di pulau Sambu.

Saya menuliskan kembali catatan Bert Azroel tentang pengalamannya mengikuti kegiatan sosialisasi pemilu 1955 di kawedanan Tanjungpinang Utara saat itu yang juga melingkupi seluruh wilayah Kepulauan Batam.

Berikut laporan aslinya seperti dimuat di Majalah Mimbar Penerangan tahun V nomor 6, edisi terbit bulan Juni 1954.

INDONESIA BANGUN DI TANDJUNG PINANG UTARA

Rombongan Pameran Indonesia Bangun dari Djapen kabupaten Kepulauan Riau jang terdiri dari saudara-saudara Burhanulhakim, Koen Fajakoen, Maas Nindih, A. Wahid, Mahmud Hasan, dan Rukiah, telah berangkat pada hari senin tanggal 1 Februari 1954 menuju kawedanan Tg. Pinang Utara.

Maka, meskipun menghadapi kesulitan – kesulitan perhubungan antara pulau ke pulau, dapat djuga dibuka pameran tersebut pada tanggal 3, 4 dan 5 Februari 1954 di Tandjung Uban, di ruangan sekolah Taman Kanak-Kanak dengan rata-rata mendapat kundjungan 1500 orang sehari.

Pada tanggal 11 dan 12 Februari 1954 di Belakang Padang, di gedung S P. I. B. (Serikat Pemuda Indonesia Batam) dengan rata-rata mendapatkan kundjungan 900 orang sehari. Di pulau Buluh pada tanggal 17 dan 18 Februari 1954 di gedung Capitol Theatre dengan pengundjung 2500 orang.

Perhatian rakjat terhadap pameran tersebut sangat memuaskan. Di samping pameran ini, diputar pula smallfilm dari Djapen dengan diselingi lelutjon mengenai Pemilihan Umum. Hadir pada hari pembukaannja djuga Pamongpradja setempat.

Selain dari itu, Penghubung Wanita Djapen kabupaten Kepulauan Riau, saudari Rukiah dengan mengikuti rombongan pameran Indonesia Bangun, telah memberikan pula penerangan – penerangan kepada para wanita di tempat-tempat jang dikunjungi. Mengenai wanita dan Pemilihan Umum.

Penerangan-penerangan tersebut diadakan di Belakang Padang pada tanggal 11 Februari 1954 dihadiri oleh 40 orang wanita. Di pulau Kasu pada tanggal 14 Februari 1954 dihadiri 150 orang. Di pulau Terong pada tanggal 15 Februari 1954 dihadiri oleh 170 orang wanita. Di Kepala Djeri pada tanggal 16 Februari 1954 dihadiri oleh 60 orang wanita.

Djapen Kabupaten Kepulauan Riau,
Djuruwarta

BERT AZROEL

MIMBAR PENERANGAN

(*)

 

Browse by Category

  • Cerita
  • Fiksi
  • History
  • Humaniora
  • Impresi
  • Inspirasi
  • Kanal Teman
  • Keluarga
  • Lingkungan
  • NulisRingkas
  • Otak Lelaki
  • Potret
  • Puan
  • Varia
KAITAN:ArsipBATAMCatatanhistoryKaresidenanMimbar peneranganPemilu 1955sejarahTanjungpinang Utara
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya Simpang Franki, Batam; Franki Pile
Artikel Selanjutnya Bugs yang Menjengkelkan!
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

Metamorfosa Lingua Franca; Indonesia
Impresi
29 Oktober 2025
65 x dilihat
“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
84 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
86 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
130 x dilihat
Siantan: Di Kampung Melayu dan Orang Cina
History
20 September 2025
151 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.3k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Nyekar : Idul Fitri 1438 Hijriah

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?