Bintoro SuryoBintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Bintoro SuryoBintoro Suryo
  • Catatan
  • Pandang Dengar
  • Persona
  • Sisi
Cari
  • Catatan
    • Cerita
    • Humaniora
    • Lingkungan
    • History
  • Pandang Dengar
    • Potret
    • Inspirasi
  • Persona
    • Otak Lelaki
    • Puan
    • Keluarga
    • Kanal Teman
  • Sisi
    • Varia
    • Fiksi
    • Impresi
    • NulisRingkas
Ikuti Kami
Copyright 2004 - 2025, bintorosuryo.com. Desain oleh Beplus Indonesia
Impresi

Teringat Doa; Semoga Indonesia Kita baik-baik saja.

Oleh Bintoro Suryo
Diterbitkan pada: 25 Agustus 2024
486 x dilihat
Sebarkan

DARI dulu saya percaya; legacy seorang pemimpin negeri bukan semata infrastruktur. Tapi keteladanan etika, juga etos. Termasuk warisan sistem dan pola pikir yg bisa diteruskan ke depan untuk kepentingan dan kebaikan semua.

Dari 7 presiden dalam perjalanan republik ini; Pak Harto, pak Habibie, Bu Megawati dan pak SBY termasuk yg relatif begitu, menurut saya. Mereka ditempa dengan proses yg tidak sebentar untuk sampai dan dipercaya memimpin hingga posisi puncak. Bukan instan atau balutan citra sesaat yg kemudian luntur. Bukan juga pilihan alternatif yg ‘terpaksa’ karena ketiadaan sosok dan ‘jalan tengah’.


JALAN negeri ini masih panjang ke depan. Saya selalu berdoa, bangsa kita tetap utuh, meraih harapan bersama hingga akhir zaman. Sebagai Indonesia yg merangkai dari ujung barat pulau We hingga timur di Merauke, dalam jalinan benang ‘Nusantara’.

Doa itu juga saya sematkan pada ketiga nama anak saya yg menyandang akhiran ‘Nusantara’, jauh sebelum jargon Nusantara disematkan untuk ibukota negara kita (baca : https://bintorosuryo.com/2008/07/12/krakatau/).

Menyimak perkembangan terkini politik negeri ini, sepertinya ada ambisi pribadi dan kelompok yg sedang dipaksa. Orang gampang menebaknya; itu demi syahwat terus berkuasa. Negeri ini, sekali lagi, sedang terguncang.

Saya tetap berharap semoga Indonesia kita baik-baik saja.

(*)

Foto : anak bungsu saya, Yuma.

Browse by Category

  • Cerita
  • Fiksi
  • History
  • Humaniora
  • Impresi
  • Inspirasi
  • Kanal Teman
  • Keluarga
  • Lingkungan
  • NulisRingkas
  • Otak Lelaki
  • Potret
  • Puan
  • Varia
KAITAN:INDONESIAPOLITIK
Sebarkan Artikel Ini
Facebook Whatsapp Whatsapp Email Copy Link
Artikel Sebelumnya “Pak Ikhlas yang Terasing”
Artikel Selanjutnya Nasib Nelayan Teluk Belian Di Tengah Kerusakan Ekosistem Mangrove
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikut Berkontribusi sebagai Volunteer

Kami adalah bagian dari komunitas yang mengembangkan literasi digital, media monitoring dan penyelamatan lingkungan hidup.
Ikut Bergabung

UPDATE

Metamorfosa Lingua Franca; Indonesia
Impresi
29 Oktober 2025
65 x dilihat
“Gunung Ranai yang Menjulang, Kekah yang Malang”
History
16 Oktober 2025
84 x dilihat
“Menyusur Kampung-kampung di Boengoeran”
History
9 Oktober 2025
86 x dilihat
Boengoeran, Belle Isle di Kepulauan Tujuh
History
26 September 2025
130 x dilihat
Siantan: Di Kampung Melayu dan Orang Cina
History
20 September 2025
151 x dilihat

POPULER

Humaniora

Selat Panjang ; “Tanah Jantan”

Oleh Bintoro Suryo
2.3k x dilihat

Kapan Pemerintahan Kota Batam Berdiri?

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Menelusur Nongsa Masa Lalu

Oleh Bintoro Suryo
2k x dilihat

Nyekar : Idul Fitri 1438 Hijriah

Oleh Andri Susi
1.9k x dilihat

Ikuti Kami:

Akses Cepat

  • YLGI
  • GoWest.ID
  • Sultan Yohana
  • Beplus Indonesia

Fitur

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi

Catatan Kuki

Situs kami menggunakan third parties cookies untuk meningkatkan performa konten dan artikel yang diterbitkan

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?